MADIUN – Ramadan sebentar lagi. Biasanya terjadi lonjakan harga
kebutuhan pokok karena stok yang terbatas. Karenanya, High Level Meeting (HLM)
digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun mempersiapkan itu. HLM
yang berlangsung di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika tersebut dipimpin
Wali Kota Madiun, Maidi, Senin (13/3).
Apalagi, Kota Madiun tercatat mengalami inflasi 0,04 persen
selama Februari kemarin dengan beras menjadi penyumbang terbesarnya. Karenanya,
Wali Kota Maidi ingin memastikan stok bahan kebutuhan aman dengan harga tetap
stabil khususnya jelas Ramadan nanti.
‘’Ramadan dan lebaran, masyarakat jangan sampai mengeluh
soal bahan kebutuhan pokok. Apa-apa yang membuat naik harus kita tekan,’’ kata
wali kota, Senin (13/3).
HLM juga menghadirkan berbagai instansi terkait seperti
Bulog dan juga PG Redjo Agung selaku produsen gula. Wali Kota Maidi menyebut
sudah menyiapkan sejumlah strategi termasuk operasi pasar secara door to door
di tiap kelurahan. Pemkot akan membuka 27 agen. Pembelinya harus warga ber-ktp
setempat. Hal itu dilakukan untuk menyiasati pedagang nakal yang berburu bahan
murah di operasi pasar.
‘’Bulog dan Redjo Agung, tidak perlu khawatir. Kita siapkan
anggarannya. Artinya, barang yang untuk operasi pasar kita beli dulu,’’
ujarnya.
Wali kota menambahkan operasi pasar sejatinya sudah
berlangsung. Seperti salah satunya, di depan Pasar Besar Madiun (PBM). Selain
itu, juga masih ada warung tekan inflasi di Jalan Merpati dan di lapak UMKM
Kelurahan.
‘’Artinya, bahan pokok di Kota Madiun tidak sulit. Semua
kita cukupi dengan harga yang terjangkau karena kita subsidi,’’ pungkasnya
sembari menyebut juga menyiapkan bahan makanan yang tahan lama. (dspp/agi/diskominfo)
2024 © by Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun